Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Tempat Pembuangan Sementara ditutup, Lapas Batang Kelola Sampah Mandiri

Tuesday 31 May 2022 | 21:07 WIB Last Updated 2022-05-31T14:07:13Z
BATANG, BIN.Net | | Tempat Pembuangan sampah Sementara (TPS) di Desa Rowobelang akan segera ditutup. Maka seluruh elemen berupaya menyosialisasikan agar masyarakat dapat memahami dengan benar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang, A. Handy Hakim mengatakan, penutupan direncanakan di pertengahan bulan Juni. 

“Penutupan TPS itu sesuai kesepakatan antara pihaknya dengan Desa Rowobelang selaku pihak pemilik lahan pembuangan sampah tersebut,” katanya, saat menggelar audiensi di Lapas Batang, Selasa (31/5/2022).

Ia menambahkan sebelum penutupan akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Perwakilan dari pihak Desa Rowobelang, Sungkowo menyetujui rencana penutupan tempat pembuangan sampah tersebut. Menurutnya tempat pembuangan sampah tersebut terlihat jorok karena sampah dibuang dengan seenaknya.

Ia menambahkan pengguna tempat sampah tersebut kebanyakan berasal dari luar warga Desa Rowobelang. Sementara itu, Kepala Lapas Batang Rindra Wardhana melalui Kepala Satuan Pengamanan Lapas (Ka.KPLP) Dhoni Arib Setyawan menyambut baik rencana dari DLH untuk menutup tempat sampah yang berlokasi tepat di depan komplek rumah dinas Lapas Batang tersebut. 

“Dengan ditutupnya tempat pembuangan sampah di depan Lapas akan membuat lingkungan menjadi lebih bersih dan nyaman,” ungkapnya. Menurut Dhoni pihak Lapas nantinya akan mengolah sampah secara mandiri. 

“Nantinya kami akan mengolah sampah yang kami hasilkan untuk pembuatan pupuk organik,” jelasnya.

Lapas Batang pun sudah mempersiapkan tempat.
 pembuangan sampah sekaligus untuk pengolahan menjadi pupuk organik. 

Ditemui secara terpisah Kepala Lapas Batang Rindra Wardhana menjelaskan, pihaknya selama ini telah melaksanakan kegiatan pengolahan sampah untuk dijadikan pupuk organik. Selain menggunakan sampah, Lapas Batang juga mengolah air bekas cucian beras dan air urine domba untuk pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). 

“Pupuk tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan kegiatan pertanian di lingkungan Lapas oleh warga binaan. Selain itu,pupuk organik juga telah dipasarkan ke masyarakat dan mendapat respon yang baik,” ujar dia. 

Terbukti beberapa kali menggelar bazar, pupuk organik Lapas Batang laris manis diserbu pembeli. 
“Kegiatan pengolahan sampah mandiri selain dapat meningkatkan keterampilan warga binaan juga dapat mengatasi masalah lingkungan,” imbuhnya. 

Ia berharap, kegiatan pembinaan kemandirian bagi warga binaan Lapas Batang berupa pengolahan sampah mandiri mendapat dukungan dari semua pihak. (M.Budiono)
close