Notification

×

Iklan

Iklan

Maknai Berakhirnya Bulan Rajab, Dalam Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW ...

Sunday 11 April 2021 | 03:56 WIB Last Updated 2021-04-10T20:56:08Z
JAKARTA, BIN.Net - Dalam memperingati Isra Miraj perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian dilanjut ke Sidratul Muntaha (langit ketujuh) terjadi pada tanggal 27 bulan Rajab di tahun kedelapan kenabian. Peristiwa penting itu bagi umat muslim harus meyakini dan mengimani peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW yang mengandung banyak hikmah, salah satunya perintah menjalankan sholat lima waktu.

Menyambut momen Isra Miraj yang terjadi di pengujung bulan Rajab, bagi umat muslim dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah untuk meraih pahala. Sejatinya tidak ada amalan khusus yang di sunnahkan Rasulullah, dan semua amalan harus ada contoh yang dilakukan oleh baginda Rasulullah.

Hal itu pun, yang dilakukan jemaah Musholla Al Istiqomah. Pada acara memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, yang dibarengi dengan penutupan sementara pengajian majelis ta'lim dan santunan anak yatim, dhuafa serta pembacaan Al quran tingkat anak-anak.

Meski acara peringatan Isra Miraj yang dilaksanakan di Jalan Dwiwarna C/dlm, Kartini, Sawah Besar Jakarta Pusat. dengan menggunakan tempat seadanya dan berlangsung sangat sederhana, namun antusias dari orang tua wali murid yang hadir dan jemaah musholla Al Istiqomah sangat bangga dan bersyukur atas keberhasilan anak-anak didik majelis ta'lim Al Istiqomah dalam membaca Al quran sampai menyelesaikan Khatam Quran.

Tujuan memperingati Isra Mi'raj adalah "Memuliakan Rasulullah, mengokohkan Ketauhidan, menerima wahyu saat Mi'raj, dan secara mutlak kita (umatnya) memerlukan petunjuk, bimbingan dan pertolongan dari Allah SWT serta pentingnya sebuah Kesehatan," ungkapnya Ustadz Abdul Mutholib saat memberikan kesempatan awak media Barometer mewawancarai (10/04-2021).

Perjalanan luar biasa yang berlangsung singkat dalam semalam itu bukanlah rekayasa, melainkan nyata adanya sebagai bukti kekuasaan milik Allah SWT. Dan kita umatnya Nabi Muhammad SAW, wajib meyakini hal itu, tutupnya.

( J.Harbono )
close