Notification

×

Iklan

Iklan

MOMENTUM KEPEDULIAN 10 MUHARRAM DI JADIKAN SEBAGAI HARI RAYA IDUL YATAMA.

Friday 28 August 2020 | 15:19 WIB Last Updated 2020-08-28T08:19:14Z
JAKARTA, BIN.NET - Tradisi menyambut Hari Raya Idul Yatama 1442 Hijriyah yang jatuh bertepatan pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 masehi. "Kita, sebagai ummat Islam dalam menyambut "Idul Yatama." (hari raya anak yatim), harus merefleksikan dan mengaktualisasi nilai-nilai yang terkandung dalam perjalanan Baginda Rasulullah SAW.

Hal ini di sampaikan tokoh masyarakat Ust Abdul Mutholib, saat di temui tim media Barometer (28/08-2020) melalui pesan singkat, dalam tradisi menyantuni Anak Yatim dan kaum Dhu'afa pada hari "Asyura, memang sudah ada sejak lama, di beberapa tempat di Indonesia yang di lakukan oleh masyarakat umum dan maupun para Ulama. secara kontekstual, yakni berpindah (hijrah) dari nilai-nilai yang buruk menuju penciptaan nilai yang baik. 

"Namun, yang di maksud Idul Yatama bukanlah hari raya seperti Idul Fitri atau Idul Adha, melainkan momen untuk membahagiakan hati anak yatim dan juga waktu yang tepat untuk mengingatkan orang yang selama ini acuh tak acuh. agar terbuka hatinya sehingga mau memperhatikan nasib anak-anak yatim dan dhu'afa sebagaimana Rasulullah SAW menyayangi-Nya.

Walaupun di tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. namun warga, jemaah dan remaja/i Musholla Al-Istiqomah di jalan Dwiwarna C/dlm Kec. Sawah Besar Jakarta-Pusat, tetap antusias untuk menyantuni anak yatim piatu dan dhu'afa. Dalam menyambut hari raya Idul Yatama 1442 hijriyah, tetap harus mengikuti standar protokol kesehatan covid-19 dan himbauan tersebut di sampaikan pada warga masyarakat (ucapnya) Ust. Addul Mutholib.

Bulan muharram memiliki keagungan yang sangat tinggi dalam Al-qur'an dan As-sunnah merupakan sarana untuk memperkokoh ukhuwah Islamiah, (persaudaraan) sehingga dapat  menghindari perpecahan dan perbedaan pemahaman sesama ummat Islam. 

"Jadikan perbedaan sebagai sebuah keunikan dalam berbangsa dan bernegara agar terlihat banyaknya warna, dan janganlah menjadikan sebuah perbedaan sebagai kesombongan akan rasa paling benar dalam berfikir dan bertindak, karena perbedaanlah yang mengakibatkan perpecahan yang membuat bangsa dan negara melemah."

Tahun hijriyah ini sepatutnya ummat Islam baik secara personal maupun kolektif, menjadikan hijrah sebagai suatu momentum menyambut hari raya Idul Yatama (menyantuni anak yatim) sebagai tahun untuk melakukan perbaikan dalam kehidupan sosial menuju perbaikan sistem, demi kebaikan dan kemaslahatan ummat yang lebih luas, merubah sistem yang tiranik, fasad dan menindas. Tutupnya.

 ( J.Harbono )
close