Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

KEBERKAHAN MALAM ASYURA DALAM MENYANTUNI ANAK YATIM PIATU

Saturday 29 August 2020 | 00:01 WIB Last Updated 2020-08-28T17:01:51Z
JAKARTA, BIN.NET - Bagi masyarakat muslim, Muharram termasuk momentum mulia karena menjadi bulan pembuka tahun baru, sehingga menjadi hal yang wajar jika dalam kondisi ini di sebut sebagai " Hari Raya Umat Islam." 

Bulan Muharram adalah bulan di mana Allah SWT memuliakan Rasulullah serta para sahabatnya meng-agungkannya. Sebagian masyarakat Indonesia bahkan menganggap 10 Muharram (Asyura) adalah Hari Raya Anak Yatim.

Berbagi berkah bersama dalam menyantuni anak yatim piatu yang pelaksanaannya di Musholla Al-Istiqomah, jln Dwiwarna C/dlm Sawah Besar Jakarta-Pusat (28/08-2020) yang di laksanakan setelah ba'da Isya (19.30).

"Walau, berbagi di tengah pandemi covid 19 kepada anak yatim piatu, Ibu Fatmawati tidak surut akan niat baiknya. Saat di konfirmasi kepada salah satu anaknya (Mbak Ayu) yang turut membantu dalam memberikan santunan tersebut.

Dalam Jum'at berkah mengatakan" ini sudah niat orang tua saya, ucap mbak Ayu. saat di temui tim media Barometer, melalui pesan singkat. sebagai wanita muslimah ibu Fatmawati selalu melakukan berbagi rezeki kepada anak yatim piatu meski pun tidak dalam momentum di bulan muharram (asyura).

Senada dengan Ibu Fatmawati, Jaharudin (60) di dalam menyantuni anak yatim piatu, adalah untuk mensyukuri nikmat Allah SWT. sebaiknya orang Islam (mereka) mengetahui akan tahun baru Islam, dalam istilah "Asyura, (hari raya anak yatim) sebenarnya hanyalah ungkapan kegembiraan bagi anak yatim, sebab pada saat itu banyak orang yang memberikan perhatian dan kepada mereka.

"Anak yatim piatu, mempunyai tempat istimewa dalam Islam. Tidak kurang dua puluh tiga kali Al-Qur'an menyebutnya dalam berbagai konteks ( 8 kali dalam bentuk mufrad, 1 kali mustsana dan 14 kali dalam jama). Ayat-ayat tersebut memerintahkan kaum muslimin secara kolektif, dan secara khusus untuk menyantuni, membela dan melindungi anak yatim, serta melarang dan mencela, menyia-nyiakan serta menzalimi mereka. Bahkan Allah SWT menyatakan orang-orang yang menyia-nyiakan anak yatim adalah pendusta agama (QS Al-Ma'un 107: 1-2). Tutupnya.

Pewarta : Joko Harbono
Copyright Barometer Indonesia News.net
close