Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Munas Soksi XI, Bamsoet : Jika Bersatu Partai Golkar Mampu Menangkan Pertarungan 2024

Tuesday 28 July 2020 | 21:18 WIB Last Updated 2020-07-28T14:18:41Z
JAKARTA, BIN.NET - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Waketum DPN Soksi) mengharapkan, Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III dan Musyawarah Nasional (Munas) Soksi XI yang dihadiri Ketua Umum (Ketum) Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie dan Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung, menjadi momentum bersatunya seluruh kekuatan di Partai Golkar. Selasa (28/07/2020).

“Jika kita bersatu, solid dan guyub, maka Partai Golkar akan mampu memenangkan pertarungan 2024,” ujar Bamsoet.

Satu Soksi, Satu Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) dan Satu Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) dalam Satu Golkar, tambah Bamsoet, adalah salah satu kunci kemenangan Partai Golkar dalam setiap pertarungan politik.

Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini juga mengingatkan, alarm gelombang Pemutusan Hubungan Herja (PHK) semakin hari semakin nyaring terdengar akibat pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) yang melanda dunia tak juga menunjukan penurunan. Di tengah berbagai langkah stimulus pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan Pemerintah, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mencatat hingga Juli 2020, sudah 12 juta penduduk kehilangan pekerjaan.

"Tak sedikit juga para pekerja yang mengalami pemotongan upah. Pandemi Covid-19 telah menguji berbagai dimensi kemanusiaan kita dalam menjalani kehidupan. Bangsa Indonesia beruntung memiliki semangat gotong royong sebagai saripati nilai-nilai Pancasila. Gotong royong inilah yang telah menyelamatkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ujar Bamsoet, dalam acara Munas Soksi, di Jakarta, Jum'at malam (24/07/20).

Turut hadir dalam Munas Soksi, selain Ketm Partai Golkar/Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tanjung, juga Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, Sesepuh Soksi Oetojo Oesman, Thomas Suyatno, Bomer Pasaribu, Bobby Suhardiman, Achmadi Noor Supit dan Agun Gunanjar.

Dalam acara tersebut, Bamsoet bersama Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (Gerak BS) menyumbangkan alat rapid test. Rapid test dilakukan untuk mengetahui peserta Munas Soksi dari 34 Provinsi tidak terkena Covid-19 sebelum acara dimulai.

Mantan Ketua DPR RI ini memuji ketangguhan para pekerja yang terkena PHK, namun bisa tetap kreatif merintis usaha. Ada yang berdagang di e-Commerce, maupun menjual hasil makanan dan minuman yang dibuat sendiri. Kreatifitas dan ketangguhan warga menjadi penguat langkah Pemerintah yang saat ini sedang mengambil banyak peluang ekonomi dari berbagai Perusahaan Internasional yang ingin merelokasi Pabriknya akibat pandemi Covid-19.

"Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat, selama pandemi Covid-19 sudah ada 143 Perusahaan Internasional yang diidentifikasi akan merelokasi investasi mereka ke Indonesia. Antara lain 57 Perusahaan yang berasal dari AS, 39 dari Taiwan, 25 dari Korsel dan 21 dari Jepang. Upaya ini setidaknya bisa membuka lapangan usaha kerja baru, untuk menekan jumlah pengangguran terbuka akibat pandemi Covid-19," tandas Bamsoet.

Waketum Partai Golkar ini juga mendorong Pemerintah khususnya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mempercepat penyaluran anggaran pemulihan ekonomi untuk Usha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hingga 21 Juli 2020, dari alokasi total anggaran sekitar Rp123,46 triliun, baru sepuluh persen yang tersalurkan, yakni sebanyak Rp11,84 triliun.

"Padahal sejarah telah mengajarkan, sejak krisis ekonomi 1998 dan krisis global 2008, sektor Koperasi dan UMKM lah yang menjadi penyangga perekonomian nasional. Sekaligus menyerap banyak lapangan tenaga kerja. Dalih bahwa penyaluran stimulus terhambat hanya karena masalah data UMKM yang belum terintegrasi, menjadi bukti betapa lemahnya pengelolaan data di berbagai Kementerian dan Lembaga," pungkas Bamsoet.

 Pewarta : (Adi wijaya)
Copyright Barometer Indonesia News.net
close