Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Anak Yatim Di SMAN 1 Parung Panjang Harus Bayar SPP

Tuesday 29 January 2019 | 17:17 WIB Last Updated 2019-01-30T05:20:06Z

BOGOR, BIN - Siti Hardianti (16) Tahun seorang anak yatim yang sudah ditinggalkan ayahnya dari sejak kecil, sedangkan ibunya Jumiati hanya buruh serabutan dengan penghasilan Rp 25.000,- perhari harus membanting tulang membiayai putrinya menempuh pendidikan di Sekolah bergengsi di Kecamatan Parung Panjang,

Jumiati mengaku mengedepankan Pendidikan putrinya hingga belajar ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Parung Panjang, dengan membiayai sekolah tiap bulan dari hasil kerjanya yang serabutan.

"Anak saya yatim dari masih kecil, waktu SD sekolah gak bayar SMP juga, tapi pas di SMA bayar," kata Jumiati saat ditemui dirumahnya, Senin (28/01).

Jumiati menambahkan, kecewa dan lelah membayar biaya sekolah Yanti -sapaan akrab putrinya- setiap bulan bahkan sejak 2 Tahun lalu saat putrinya duduk di kelas X (Sepuluh) ditambah saat pendaftaran harus membayar uang bangunan sebesar Rp 1.300.000,-

"Waktu pendaftaran saya bayar Rp 1.300.000, kata gurunya untuk bayar uang bangunan dan setiap bulan dari kelas 1 sampai kelas 2 SMA saya bayar SPP setengahnya yaitu Rp 60.000,- karena saya bikin surat keterangan dari Desa," imbuhnya.

Untuk yang sekarang Jumiati harus membayar uang SPP full yang tadinya hanya setengah nya saja.

"Nah pas dikelas 3 ini saya bayar full Rp 130.000,- alasannya surat keterangannya belum diurus ke Pemerintahnya, lagian Kepala Sekolahnya baru jadi belum diurus keatasnya," tutupnya.

Pewarta : Seno


close