Pendidikan
Kolaborasi antara Universitas Brawijaya (UB) Malang dan Universitas Billfath Lamongan, Angkat Batik Lamongan Menuju Panggung Dunia
LAMONGAN | BIN.Net – Warisan budaya Lamongan, Batik, bersiap naik kelas ke panggung internasional. Ini menyusul diluncurkannya program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) strategis bertajuk "Sehati Batik Global", hasil kolaborasi antara Universitas Brawijaya (UB) Malang dan Universitas Billfath Lamongan. (5/10)
Program multidisiplin ini berfokus pada Pemberdayaan Perajin di Desa Sendangagung, Paciran, melalui pengembangan ekosistem digital, keselamatan kerja, dan edukasi bahasa Inggris berorientasi pasar internasional yang dilaksanakan di SMA Mazra’atul Ulum Paciran.
Acara yang digelar melalui kolaborasi antara Universitas Brawijaya (UB) Malang dan Universitas Billfath Lamongan tersebut, menjadi momentum penegasan peran kampus sebagai motor penggerak perubahan. Plt. Rektor Universitas Billfath, Bapak Suprapto, M.Pd, menyatakan bahwa kolaborasi ini adalah perwujudan tanggung jawab dosen sebagai Tridharma Perguruan Tinggi.
"Tanggung jawab utamanya adalah bukan hanya [mengajar] tapi neliti sekaligus ngabdi. Dosen dan mahasiswa itu menjadi agent of changes," tegas Bapak Suprapto.
Semangat pengembangan masyarakat ini divalidasi oleh K. Abdul Hamid Fattah, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Al-Fattah Siman. Beliau mengutip contoh dari dari salah satu ulama penyebar Islam di Nusantara.
"Maulana Malik Ibrahim dengan kemampuannya itu mengembangkan bagaimana mendidik masyarakat untuk membangun Tambak Bandeng dengan begitu kemudian ekonomi masyarakat itu tumbuh luar biasa," ujar K. Abdul
Hamid Fattah.
Lebih lanjutnya, Beliau juga berpesan agar mahasiswa membuat catatan riset mendalam mengenai aspek historis dan spiritual Batik Lamongan.
Guru Besar Teknik Industri Fakultas Teknik UB, Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah, Amd.Hyp, ST., M.Kes., IPU., ASEAN Eng, dan juga merupakan alumni dari SMP Simanjaya Siman Lamongan menyatakan program ini bertujuan mengangkat Batik Lamongan ke kancah dunia.
"Kita mengetahui bahwa pasar itu sebenarnya menginginkan batik yang seperti apa, sehingga batik Lamongan itu menjadi brand internasional. Saya bangga dengan Batik Lamongan, namun banyak orang yang belum mengenalnya," tegas Prof. Qomariyatus.
Prof. Qomariyah menyampaikan untuk mewujudkan hal tersebut, program ini menggunakan pendekatan multidisiplin ilmu.
"Kita mau mengambil dari sisi semua multidisiplin ilmu... bagaimana ketika proses dari pembuatan batik dari bahan baku proses sampai output itu benar-benar aman... dari Bahasa Inggris pun akan mengetahui bahwa kita tidak hanya besar di dalam negeri tapi kita harus go internasional" lanjut Prof. Qomariyatus
Selain itu, Prof. Qomariyah menjelaskan bahwa peran mahasiswa sangat penting untuk melatih kolaborasi, mengimplementasikan teori kampus di lapangan, dan mencari ide skripsi.
"Mahasiswa nanti bisa lulus itu menjadi benar-benar manfaat yang siap juga bisa mandiri dengan membuat pabrik Batik, sehingga mahasiswa mempunyai wirausaha yang sangat luar biasa," jelas Prof. Qomariyah. Ia menambahkan, mahasiswa yang berhasil membuka lapangan pekerjaan telah memiliki "ladang amal jariah".
Sinergi antara Universitas Brawijaya dan Universitas Billfath ini didukung penuh oleh berbagai pemangku kepentingan, menjadi tonggak penting bagi Lamongan untuk menegaskan identitas budayanya dan daya saing ekonominya di mata dunia.
Via
Pendidikan
Post a Comment