Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

PD.Pasar Leuwiliang Bakal Jadi Pasar Induk, Begini Kata Kadis Dagin

Tuesday 30 January 2024 | 21:33 WIB Last Updated 2024-01-30T14:34:17Z
LEUWILIANG   |  BIN.Net  - Wacana lama bergulir lagi, Pasar Tohaga Leuwiliang, di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, di tahun 2025/2026 akan dinaikan statusnya menjadi Pasar Induk Bogor Barat, mengingat pasar tersebut selama ini merupakan pasar central bagi semua pasar tradisional di 10 kecamatan diantaranya, pasar Rumpin, Pamijahan, Nanggung, Sukajaya, Jasinga, Cigudeg, Cibungbulang, Tenjolaya, Jasinga dan Ciampea, maka dengan bakal setatus barunya itu, semua pihak menyatakan sangat layak.

Untuk progres rencana pembangunan Pasar Leuwiliang yang di 2023 kemarin ludes diamuk si jago merah, sampai saat ini masih pada tahap penggodokan, baik anggaran, termasuk Detail Engineering Design (DED) atau Detail Gambar Kerjanya masih dalam persiapan. Demikian kata Kepala Dinas Perdagangan Dan Industri Kabupaten Bogor Arif Rahman.

"Pasar Tohaga Leuwiliang yang tahun 2023 kemarin terbakar, saat ini baru dibangun Tempat Penampungan Sementaranya (TPS) untuk kebutuhan merelokasi semua pedagang", kata Arif Rahman Kepala Dinas Perdagangan Dan Industri (Kadis Dagin) Kabupaten Bogor kepada Pakar Online.

Ditegaskan Kadis, pihaknya juga sudah menghadap ke PJ Bupati Bogor Asmawa Tosepu sebagai upaya tindak lanjut atas kunjungan PJ Bupati ke Pasar Tohaga Leuwiliang guna melaporkan kondisi terkini mengenai pasar tersebut.

"Dalam pertemuan dengan PJ Bupati, beliau mengintruksikan agar segera dilaksanakan pembangunannya. Sedangkan berdasarkan masukan dari PD Tohaga Pasar Leuwiliang, Sebelum dimulai pembangunannya, pihak Tohaga akan terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada semua pedagangnya agar kondusif. Dan mudah mudahan tahun 2024 ini ada informasi terkait keputusan mengenai mekanisme persiapan anggaran pembangunan pasarnya apakah dari dana APBD, apakah dari bantuan dana stimulus pemerintah pusat, APBN, atau kita kerjasamakan dengan pihak ketiga, semuanya masih kita kaji", terang Arif Rahman Kadis Dagin Kabupaten Bogor.

Masih kata Kadis Dagin, pihaknya berharap pasca Lebaran nanti akan segera dilakukan kajiannya.

"Jadi sekali lagi, langkah awal kami adalah melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada semua para pedagangnya sebelum pembangunan Pasar dimulai,"bebernya.

Kadis Arif Rahman juga menyinggung soal Detail Engineering Design (DED) nya masih belum dibuat dan berharap di tahun 2024 detail Gambar kerja pembangunannya bisa segera dirancang dan tahun 2025, langsung disegerakan pembangunannya.

"Berdasarkan intruksi PJ Bupati, setatus pasar Tohaga Leuwiliang akan dinaikan menjadi Pasar Induk, karena selama ini pasar Leuwiliang banyak melayani pasar pasar kecil di Bogor Barat, jadi secara otomatis, pasar Leuwiliang memang telah beroperasi layaknya seperti pasar induk, makanya nanti konsep pembangunannya akan kita sesuaikan dengan setatus barunya itu sebagai Pasar Induk", paparnya.

Terpisah, Mulyadi Kepala Unit PD Tohaga Pasar Leuwiliang menambahkan, situasional terkini di Pasar Leuwiliang pasca kebakaran, semua pedagangnya sudah direlokasi ke Tempat Penampungan sementara, dan akupansi pedagang yang ada, berkisar 60 hingga 70 persen dari jumlah TPS yang tersedia.

"Mengingat pasca kebakaran, banyak para pedagang yang perlu pemulihan diri atau Recovery sehingga masih belum bisa berjualan. Sedangkan dari total Lokal sebelum kebakaran, jumlah pedagang tercatat 2000 pedagang, tapi di pasca kebakaran jumlahnya menyusut menjadi 1300 pedagang. Jadi secara keseluruhan untuk jumlah komponen kios dan Los dipasar Leuwiliang ada 1231 pedagang, dan sisanya Awning", ungkap Mulyadi Kepala Unit PD Pasar Tohaga Leuwiliang.

Menurut Mulyadi pada peristiwa kebakaran tahun 2023 lalu, total ruang yang terbakar mencapai 90 persen yakni berada pada zona utama A, B dan C atau sekitar 1050 kios dan los, yang semua hangus terbakar, namun untuk zona Awning, justru selamat dari kebakaran.

"Pasca Kebakaran, pihak kantor Dinas Perdagangan Dan Industri (Disdagin) Kabupaten Bogor sudah membangun 706 lokal baru. Sehingga total keseluruhan lokal yang dibangun untuk tempat Penampungan Sementara (TPS) pedagangnya, berjumlah 1400 lokal", ungkapnya.

Ditambahkan Kanit Pasar Tohaga Leuwiliang Mulyadi, saat ini jumlah TPS yang tersedia sangat terbatas, bahkan keberadaannya juga banyak membatasi ruang gerak pedagangnya maupun ruang gerak transaksi antara pedagang dan pembeli.

"Jadi situasi terkini di Pasar Leuwiliang sangat banyak batasan batasannya. Sehingga untuk sekembalinya semua pedagang ke Pasar dengan kondisi seperti sekarang ini, akan menimbulkan kendala. Nah soal menyusutnya jumlah pedagang pasca kebakaran di Pasar Leuwiliang, sudah saya katakan di awal tadi, dimana para pedagangnya sedang dalam masa Recovery dulu." ujarnya.

Mulyadi juga mengaku gembira dengan rencana pemerintah kabupaten Bogor akan menaikan setatus pasar Leuwiliang menjadi Pasar Induk, sebab selama ini pasar yang dipimpinnya itu memang banyak melayani pasar pasar kecil di Bogor Barat dengan berbagai Komoditas yang tersedia.

"Seperti yang dikatakan PJ Bupati saat mengunjungi Pasar Leuwiliang beberapa hari lalu yang berharap agar Pasar Leuwiliang bisa menjadi pasar induk, jadi saya setuju, karena selama ini Pasar Leuwiliang merupakan pasar penyangga bagi beberapa pasar yang ada dikecamatan lainnya di Lingkar Leuwiliang, sehingga sudah selayaknya pasar kami ini naik setatusnya menjadi pasar induk dengan semua komoditi yang selama ini sudah banyak tersedia", pungkasnya.

Agar diketahui, pembangunan pasar Leuwiliang oleh Pemkab Bogor berlangsung pada tahun 2004 diatas lahan seluas 2,1 hektar. 

Pewarta  : Kng Andi Bobar.
close