Notification

×

Iklan

Iklan

Untuk Penuhi Kebutuhan Keluarga, Pak Hasan Warga Duri Pulo Jadi Penjual Kopi Keliling, Begini Ceritanya!

Friday 24 November 2023 | 19:36 WIB Last Updated 2023-11-24T12:36:05Z
JAKARTA    |  BIN.Net   - Meski tidak pernah mendapat bantuan pemerintah seperti PKH serta terhimpit ekonomi yang sangat mendesak. Hasan (48) warga Setiakawan kini menjalani profesi sebagai penjual kopi keliling untuk memenuhi kebutuhan perekonomian keluarga.

Gimana tidak, Bapak empat anak itu harus bekerja keras banting tulang tanpa kenal lelah dan waktu hanya untuk menghidupi keluarganya.

 ”Saya mulai berjualan kopi sejak awal Covid-19 masuk ke Indonesia, pada Maret 2020 lalu," kata Hasan kepada wartawan.

Dagangan yang dijual Hasan kebanyakan kopi sachet panas ataupun dingin, untuk harga Hasan tak mematok mahal, hanya berkisar 3 ribu hingga 10 ribu rupiah.

Kepada awak media mengaku, bahwa dengan usia dia saat ini sudah sulit cari kerja, hingga mencoba peruntungan dengan berjualan.

"Waktu Covid-19 masuk ke Indonesia saya mulai jualan kopi keliling, karena saya sudah kesulitan cari kerja," ucapnya.

Hasan sendri kini tinggal dengan istri dan empat anak di rumah Kontrakan, Jalan Setiakawan Rt02/09 Kelurahan Duri pulo Kecamatan Gambir Jakarta Pusat.

Namun ada hal unik yang dilakukan oleh Hasan, jika pada umumnya penjual kopi keliling hanya menyajikan barang dagangannya serta menunggu, Hasan terlihat aktif berkomunikas dengan pembelinya. 

"Hanya sebatas Komukasi dengan Pembeli, agar tidak menunggu lama saat di buatkan kopi," ucapa Hasan sambil tersenyum.

Jika mengukur penghasilan perhari Hasan berjualan kopi kelililing, Hasan mengatakan paling tidak sebesar 50 ribu tiap harinya.

"Paling dapet 50 ribu perhari nya, itu udah hitungan kotor yak," tambah Hasan.

Masih dengan Hasan, pernah satu hari, saya dapat 350 ribu cuma jualan kopi keliling dan itu dikarenakan saat ada gabungan rombongan clubb motor," ucap Hasan 

Berjualan kopi kelililing di jalan kyai tapa dan sekitarnya dilakukan pada malam hari sejak pukul 20,00 hingga 05.30 Pagi. 

Kalau siang hari jalan protokol tersebut sangat ketat pengawasannya, kalau malam tidak, lagi pula kalau pelanggan saya kebanyakan malam hari.

"Hobby saya ngobrol sama orang baru, kadang dari obrolan dapat informasi apa saja dan yang terpenting saya bisa manfaatkan untuk cari uang, mungkin jalannya berjualan seperti ini," tutup pada wartawan.

Editor   :  Redaksi
close