PANDEGLANG | BIN.Net - Aksi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Gedung KPK, pada hari kamis (25/05/23).
Hendri Ketua Pengurus PMII beserta anggotanya menegaskan, bahwa dalam aksinya mengenai program pengentasan kemiskinan gagal total dengan melonjaknya angka kemiskinan ekstrim tertinggi diprovinsi Banten.
Soal isu kesehatan apalagi, kematian ibu dan anak masih tinggi, keluhan pelayan dirasakan setiap hari di unit- unit kesehatan bahkan RSUD. Dari sisi Pendapatan Asli Daerah menempati urutan medioker diantara daerah lain di provinsi dibanten.
Segera sudahi memeras kami, Hentikan kerakusan berkuasa, mengabdilah untuk kebaikan Pandeglang" Ungkapnya. Hendri Ketua Pengurus PMII beserta anggotanya
Lebih lanjut ia menyampaikan" Masyarakat Pandeglang sudah banyak yang menjadi korban. Ada yang menuju ke rumah sakit harus ditandu, ada yang tinggal dikandang hewan, ada yang nganggur karena sulitnya mencari Pekerjaan.
"Boleh saja kalian jumawa, tapi ingat. Perlawanan itu akan tetap ada dan Allah tidak pernah tidur untuk mendengar doa doa orang teraniaya. Untuk itu sebagai jalan perjuangan dan perlawanan. Kepada segenap steakholder yang ada, Bacalah dengan seksama tuntutan kami" Ucapnya.
Selain itu, sambung Hendri Ketua Pengurus PMII" Mendesak KPK segera melakukan pemanggilan terhadap bupati Pandeglang soal transparansi harta kekayaan Natakusumah. Laporan LHKPN Bupati Pandeglang Tahun 2018 sampai 2022 banyak kejanggalan KPK hanya Tutup mata.
"Mendesak KPK untuk mengusut dugaan jual beli jabatan di lingkaran pemerintah daerah kabupaten Pandeglang KPK jangan tutup mata dengan kejadian-kejadian masalah yang terjadi di kabupaten Pandeglang" Pungkasnya.
KPK harus menjadi institusi yang profesional dalam penanganan kasus" Tutupnya Hendri Ketua Pengurus PMII beserta anggotanya.
Laporan : Rana - Reed
