Usaha tanaman sayuran yang dikembangkan tersebut, merupakan program ketahanan pangan kelompok tani (poktan) menggunakan Anggaran Dana Desa (DD). Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No.104/2021 yakni pemanfaatan 20% anggaran DD untuk ketahanan pangan yang menjadi dari bagian upaya pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.
Kepala Desa Kalong Liud Jani Nurjaman mengatakan bahwa sudah beberapa kali panen. "Tiap 2 hari sekali panennya, ini yang sekarang tanam yang ke 2 kali, pengembangan tanam yang pertama," ucap Jani Nurjaman.
Hasil panen, menurut Jani rata-rata mencapai 2 ton dan langsung diangkut ke Pasar TU Bogor, adapun hasil penjualan masih untuk pengembangan.
"Saat ini masih pengembangan di Poktan yang ada, sementara pengembangan ke perluasan lahan. Yang tadinya kelola 5.000 M² dari hasil panen dikembangkan ke 6.000 M² dan seterusnya. Untuk Tahun ini 2023, baru pengembangan ke anggota petani lain atau komoditi lain," ungkapnya
Jani menyebutkan, dalam pemanfaatan anggaran bidang ketahanan pangan Tahun Anggaran 2022 itu, Pemdes Kalong Liud menyalurkan kepada masyarakat melalui pemberdayaan kelompok tani, hal itu tentunya bertujuan agar pemanfaatan bantuan betul-betul menunjukkan hasil.
"Tahun 2022, Program ketahanan pangan Hewani dan Nabati Desa Kalong Liud mengalokasikan untuk pertanian sayur mayur (ketimun, kacang panjang, jeruk nipis, jagung) sedangkan untuk Peternakan yaitu ke Domba, ayam telur, ikan Nila dan gurame, serta Lele," pungkasnya.
Laporan : DP/AW
