Notification

×

Iklan

Iklan

Luar Biasa Tenaga Pengajar SDN. 03 Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat Rela Berjalan Belasan Kilometer.

Thursday 20 October 2022 | 14:57 WIB Last Updated 2022-10-20T07:57:29Z
LAHAT, BIN.Net || "Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" tanpa kenal lelah, ya begitulah sekelompok Guru yang mengajar  di SDN 3 Kota Agung Kabupaten Lahat Sumsel namun Sekolah ini harus terpisah dengan Induknya  tepatnya di Dusun 5 Muara Cawang Desa Singapore, miris memang mereka harus menuju lokasi mengajar dengan jarak tempuh dari 1 jam naik ojek  dan 3 jam dengan total 15 KM.  Harus berjalan kaki dengan Medan yang berliku, lumpur kadang mereka bertemu dengan ular serta binatang hutan lainnya di Daerah 3 T ( terdepan, terdalam dan tertinggal).

Siti Arifah SPdi salah satu guru yang mengajar di SDN 3 Mura Cawang Kota Agung ini menuturkan kepada Media ini" awal kisah berdirinya Sekolah ini pada tahun 2006 di bawah kepemimpinan Kadiknas Bapak Akmaludin SPd yang kasihan terhadap siswa harus turun bukit sekolah ke SDN 3, lalu dibuatlah SDN 3 Cabang terletak di Dusun 5 Muara Cawang.

Menurut Siti beliau mengajar di Muara Cawang semenjak diangkat PNS tahun 2014 hingga sekarang, sudah hampir 8 tahun berjibaku menuju Lokasi itupun menurut Ibu Siti tidak bisa PP harus menginap, jumlah murid saat ini berjumlah 25 Siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, memang bukan lah hal mudah kita beradaptasi di sana awalnya pesimis biasanya kita berangkat pagi menuju Sekolah hanya berdurasi hitungan menit sudah sampai di tempat kita mengajar. Namun kali ini berbeda yang dirasa dengan memakan waktu naik motor ojek 1 jam itupun belum sampai kelokasi baru separuh perjalanan, setelah itu harus berjalan kaki lagi selama 3 jam hingga sampai di Bukit tempat kami mengajar. Tidak bisa harus pulang kami nginap di lokal tempat melakukan aktivitas belajar mengajar.

 Alhamdulillah semua yang kami lakukan tanpa kenal lelah, tetap semangat demi anak mencerdaskan Anak Bangsa kita tak pernah tau kedepannya nasih mereka. Siapa yang akan menerka akan menjadi pejabat, Polisi, Guru bahkan orang penting lainnya. Semua yang kami lakukan dengan semangat 45.

Namun kalau boleh kami dari Guru di pedalaman berharap  mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Lahat untuk menjadikan sekolah kami berdiri sendiri tidak nginduk dari sekolah asal dan ditambah biaya operasional kami khusus kami" itulah sekelumit harapan dari Ibu Siti berserta rekan yang mengajar di SDN 3 Kota Agung Dusun Muara Cawang Desa Singapore Kecamatan Kota Agung.

Arsito Kades Desa Singapore merasa prihatin dengan kondisi Para Guru yang mengajar di Muara  Cawang, beliau berharap kepada pemerintah untuk benar memperhatikan mereka. " Memang kalau untuk pulang pergi tidak cukup waktu, harus bermalam" ujar Arsito, beliau mengapresiasikan Pahlawan tanpa tanda jasa ini sepatutnya mereka mendapatkan penghargaan yang setimpal. Juga diharapkan Kepala Sekolah Induk harus sesering mungkin memanatau kondisi disana atau sesekali mininamal seminggu sekali datang ke Sekolah di Dusun Muara Cawang tersebut " tandas Arsito Kades Singapore.

Pemerhati dunia pendidikan Andi Irawan  MPd Ketua IGII ( Ikatan Guru Indonesia) Beliau salut dengan jiwa kesatria  8 Guru yang menjadi Pendidik di SDN 3 Kota Agung yang rela mengajar  disana banyak   rintangan demi menuju Lokasi mengajar diatas Bukit Barisan.
Bukan hal yang  mudah beradaptasi dengan keadaan.

Menurut Andi Irawan MPd  perlu  diperhatikan Intensif  dulu mereka,  dana operasional namun dengan syarat apakah Para guru tersebut benar menjalankan kewajibannya sebagai pendidik secara Aktif intinya stand by di Sekolah. Selain itu  kata Andi kalau bisa lepas dan membentuk Sekolah yang baru, tapi kembali lagi dengan kebijakan Pemerintah apakah Sekolah ini layak atau tidak menginduk lagi dan mengadakan ujian tersendiri,  akan tetapi Sekolah di daerah 3 T ( tedepan, terdalam dan tertinggal ).

Akan banyak mengalami kendala apa bila akan melepaskan diri dari Sekolah Induk misalnya pada waktu ujian. Saat ini sudah berbasis Komputer di SDN 3 Kota Agung 3T itu jangankan sinyal Internet sinyal telepon saja susah selain itu bila suatu waktu perlu Dapodik dipinta gimana kita menghubungi. " nah dari bekacamata berbagai kendala belum memungkinkan saat ini akan lepas dari Sekolah Induk. Hanya satu hal terpenting diprioritaskan. tunjangan operasional dan kesehatan Guru yang mengajar di sana benar- benar menjadi prioritas." Pungkas Andi MPd.

Laporan: Nita
close