Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Petani Muda Milenial Pelopor Agrowisata Serat Daun Nanas Karang Jaya Pemerintah Kota Prabumulih Sangat Aptesiasi..

Friday 30 September 2022 | 23:26 WIB Last Updated 2022-09-30T16:27:36Z
PRABUMULIH, BIN.Net | | Nanas merupakan Ikon kota Prabumulih, kota yang dalam banyak hal baik pembangunan Insfratruktur maupun geliat perekonomiannya terbilang cepat berkembang dibawah kepemimpinan Walikota dua periode Ir. H. Ridho Yahya MM.

Sebagaimana diketahui, program andalan dan unggulan walikota adalah bagaimana produksi serat nanas ini bisa lebih ditingkatkan. Apalagi Ridho Yahya juga sudah langsung berkomunikasi dengan CEO perusahaan Nextevo Pte Ltd Singapore Harold Koh yang mengapresiasi keberadaan serat nanas kota tercinta ini.

Salah satu yang menjadi sorotan bagi Harold Koh, bahwa serat daun Nanas kota ini terbilang bagus, dan Prabumulih termasuk daerah yang tetap menjaga serta mengutamakan kelestarian alam.

Kami mencoba menelusuri keberadaan perkebunan Agrowisata Nanas di kelurahan Karang Jaya Prabumulih Timur. Bersama Plt kepala Dinas Pertanian Alfian, SP, Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan Dinas Pertanian Taufi Qurrahman, SP.,M.S.i turut serta pula Lurah Karang Jaya Jelly Fernando, SH. 

Saat berbincang santai dengan ketua Kelompok Tani (Poktan) Karya Muda, Siska Antoni (Ateng) seorang petani milenial penerima penghargaan sebagai pelopor serat nanas di Kota Prabumulih, Kami disuguhi buah nanas yang diambil dari kebun.

Nanas Prabumulih yang terkenal dengan rasa manisnya meskipun belum masak 100 persen dan hal ini menjadi keunggulan serta ciri khas tersendiri serta berbeda dari nanas luar kota Prabumulih.

Ateng menjelaskan secara detil konstruksi dari bangunan yang ada, bangunan non permanen yang dibuat oleh kawan-kawan petani milenial tersebut dibangun secara swadaya, jadi masih berupa bangunan sementara dari kayu dan atap Rumbia.

Selain itu Ateng juga mengatakan bahwa mesin yang ada sekarang ini baru 2 buah yang bisa dioperasikan. Itu pun penempatan mesin serut tersebut belum dipasang secara permanen jadi, ketika operator akan bekerja harus mensetting dulu ukuran ketebalan dan lain sebagainya. Hal ini terjadi karena keterbatasan modal dari kawan-kawan petani milenial.

Kemudian, pada saat pencucian atau pembersihan sisa getah yang masih menempel di serat daun nanas masih dengan cara dicelup, sehingga kualitas kebersihannya belum maksimal. Menurut Ateng dan Joni, mereka membutuhkan tower tandon air, untuk efesiensi kerja dan hasil yang sempurna.

"Kita butuh tower tandon air untuk proses pencucian serat, agar lebih efesien jika dicuci dengan air mengalir. Kita sudah siapkan meja dan ada kerangannya untuk pencucian," terang Ateng.

Plt Kepala Dinas Pertanian Alfian, SP yang mewakili pemerintah kota Prabumulih sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan para petani muda milenial yang telah membuat terobosan yang luar biasa.

Beliau berjanji akan terus mensupport apa yang dilakukan oleh kelompok tani milenial dibawah komando Siska Antoni sesuai dengan arahan dari Walikota Ir. H. Ridho Yahya MM.

"Ini merupakan inovasi yang patut kita acungi jempol, karya anak muda untuk mengangkat Icon kota Prabumulih. Kita dari pemerintah kota Prabumulih mengapresiasi apa yang telah mereka perbuat," jelas Alfian.

Lurah Karang Jaya Jecky Fernando, SH pada kesempatan wawancara dengan awak media menjelaskan bahwa pihaknya terus akan mendukung semua kegiatan dari kelompok tani Karya Muda yamg menjadi pelopor serat Daun Nanas ini.

Selanjutnya kami melihat langsung proses pembuatan serat dari daun nanas oleh seorang operator Bapak Joni yang sudah dari awal mengoperasikan mesin serut daun nanas ini.

Begini proses pembuatan serat daun nanas secara sederhana bisa kami gambarkan sebagai berikut; 

Pertama operator menyiapkan daun nanas yang dibeli dari anggota kelompok tani Karya Muda. ​Setelah itu operator memilih daun nanas yang segar, dan panjang
​Operator melakukan penyerutan atau proses pembuatan serat. ​Setelah itu serat dibilas untuk membuang sisa getah yang masih menempel di serat daun nanas. ​Setelah dibilas serat nanas tadi ditiriskan untuk mengurangi kadar air yang ada. Setelah dirasa cukup kering, lalu serat tersebut dijemur di dalam open (bangunan yang dibuat dari plastik sehingga udara di dalam sangat panas) untuk membuat serat nanas benar-benar kering. ​Serat nanas sudah siap dipacking untuk dikirim ke konsumen atau diekspor 

Adapun serat nanas ada 2 macam yang masuk dalam kategori layak jual, yang pertama serat kasar, dan yang kedua serat halus atau serat yang boleh dibilang produk unggul.

Keberadaan lahan Agrowisata Nanas Prabumulih ini tentunya menjadi harapan besar bagi masyarakat kota ini. Untuk itu Walikota Ir. Ridho Yahya selalu menggaungkan program serat nanas ini sebagai program yang diharapkan bisa menjadi salah satu sumber pendapatan bagi daerah dan juga peluang lapangan kerja bagi semua masyarakat kota seinggok Sepemunyian. 

(@nt)
close