BOGOR,BIN- Tempat Penampungan Pasar Sementara (TPS) Parung Panjang patut diduga karena dibangun secara asal-asalan, beberapa waktu lalu tepatnya hari selasa tanggal 12 November 2019 porak poranda diterjang angin saat ujan besar melanda daerah Parung Panjang Kabupaten Bogor, rabu (20/11/2019).
Ketua perkumpulan pedagang H.Aseh Saepudin SH. saat ditemui awak media di Pasar Parung Panjang mengatakan, kalau menurut kami setelah mendengar dan mengikuti perkembangan para pedagang, terlepas dari persoalan harga yang terlalu mahal dan robohnya konstruksi bangunan yang katanya untuk penampungan itu, kami para pedagang tetap pada pendirian " tidak akan mau pindah ke penampungan, apalagi sekarang ambruk," katanya.
Aseh melanjutkan, dengan robohnya konstruksi penampungan ini semakin menguatkan kami kalau pekerjaan tersebut dikerjakan secara asal-asalan dan tidak dengan rencana yang matang, baik dari konstruksi, drainase , pengerasan lantai , parkiran ,luas kios dan lainya," ujar Aseh.
Untuk kali ini kami mohon kepada pihak terkait agar dapat membatalkan proses revitalisasi pasar, selain kondisi ekonomi kami masih lesu dan kondisi bangunan pasarpun masih sangat layak untuk 10 tahun kedepan.
jika memang kondisi pasar masih semeraut, jika ujan banjir serta sampah banyak, itu karena pengelola tidak menjalankan fungsinya dengan benar ," imbuhnya.
Kami berharap dan memohon kepada Ibu Bupati Bogor, sekali lagi agar membatalkan proses revitalisasi yang tidak melibatkan para pedagang dan hanya diwakili oleh segelintir orang yang mengaku perwakilan pedagang, tapi mereka bukan pedagang, mereka hanya orang- orang yang punya kepentingan dan berorientasi keuntungan dengan adanya proyek tersebut," harap Aseh menutup wawancaranya dengan awak media.
(Hendra)