Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Jelang Pilpres 2019, IPW Desak Polri Ungkap Kasus Pembakaran Kendaraan

Tuesday 12 February 2019 | 20:35 WIB Last Updated 2019-02-12T13:35:59Z
JAKARTA, BIN - Indonesian Police Watch (IPW) mendesak Kepolisian Republik Indonesia segera mengungkap kasus pembakaran beruntun terhadap kendaraan bermotor di Jawa Tengah (Jateng), sebab dikawatirkan kasus itu bisa menjadi gangguan terhadap Pilpres 2019.

"IPW prihatin karena sudah lebih dari seminggu tapi belum ada tanda tanda kasus itu bakal terungkap, sehingga motifnya masih misterius dan pelaku melakukan dengan sasaran acak sehingga sulit terlacak. Melihat cara kerjanya, aksi pembakaran ini dilakukan oleh orang yang sangat terlatih. Aksi pembakaran maupun percobaan pembakaran terhadap kendaraan di Jateng sudah terjadi 17 kali di Kota Semarang, delapan kali di Kabupaten Kendal, dan satu kali di Kabupaten Semarang," kata Ketua Presidium Ind Police Watch Neta S. Pane di Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Menurut dia, aksi pembakaran kendaraan yang beruntun tersebut adalah aksi kejahatan baru yang merupakan aksi teror sehingga sangat menakutkan masyarakat. Sayangnya, jajaran Kepolisian belum bisa bekerja cepat untuk mengungkap kasus ini, sehingga modus dan pelaku maupun jaringannya belum terungkap.

"Akibatnya aksi teror model baru ini tidak hanya membuat warga Jateng resah tapi keresahan juga melanda wilayah lain. Untuk itu jajaran Polda Jateng dan Mabes Polri perlu bekerja keras untuk menangkap semua pelaku dan komplotannya. Selain itu Polri harus mencari tahu, apakah aksi teror pembakaran kendaraan yang beruntun ini ada kaitan dengan politik atau tidak," ujarnya.

Sebab, lanjutnya, jika dilihat dari modusnya, aksi pembakaran mobil yang beruntun ini bukan dilakukan pelaku kejahatan biasa dan bukan pula dilakukan oleh kelompok teroris.

"Bagaimana pun Jateng adalah wilayah paling panas menjelang pilpres 2019. Hal ini dikarenakan Jateng adalah lumbung suara Jokowi, sementara kubu Prabowo membangun sejumlah posko pemenangan di sana," ungkapnya.

Dia menjelaskan, bukan mustahil ada kelompok tertentu yang "memancing di air keruh" untuk membenturkan kedua kubu.

"Ada pun aksi pembakaran kendaraan yang beruntun tersebut bisa jadi sebagai bagian provokasi, untuk itu Polda perlu bekerja cepat agar masyarakat tidak terprovokasi dan situasi menjelang Pilpres di Jateng tetap terkendali. Polda Jateng jangan takut siapa pun untuk mengungkap kasus ini," jelasnya.

Dia menambahkan agar semua yang terlibat harus ditangkap dan disapu bersih hingga ke jaringannya. Jika aksi ini dibiarkan, bukan mustahil kelompok ini beraksi ke daerah lain, misalnya ke Ibukota Jakarta atau Jawa Barat.

Pewarta: M. Doni
Editor: Andreas P.


close