Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Gempa Bumi Tektonik M5,7 di Samudera Hindia Selatan Banten, Begini Analisa BMKG

Monday 26 February 2024 | 10:43 WIB Last Updated 2024-02-26T04:57:36Z
JAKARTA   |   BIN.Net  -  Wilayah Samudera Hindia Selatan Banten diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,63° LS ; 105,74° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 Km arah Barat Daya Bayah,  Banten pada kedalaman 43 km. Pada hari Minggu 25 Februari 2024 pukul 20.07.03 WIB 

 
Dilansir dari website resmi BMKG menyebutkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempang Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Banten. 

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( _thrust fault_ ) yang merupakan cerminan Gempa Megathrust.

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Surade dengan skala intensitas IV MMI ( Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), di daerah Pelabuhan Ratu, Bayah, Malimping, Garut dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) di daerah Bandung, Cilacap, Panimbang dan Cigelis dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Serang dan Lembang dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini Tidak Berpotensi Tsunami.
 
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si. mengatakan hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( _aftershock_ ).
 
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Dr. Daryono

Dr. Daryono meminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,"pungkasnya
 
Sumber   :  BMKG
close