Notification

×

Iklan

Iklan

Kodim 0621/Kab.Bogor Bekerjasama Dengan Balai Pelatihan Lokasi Dan Produktivitas ( BPVP ) Bandung Laksanakan Kegiatan bektram ( Smart Framing ) Tahun 2023

Thursday 25 May 2023 | 19:53 WIB Last Updated 2023-05-25T12:58:53Z
BOGOR | BIN.Net - Kodim 0621/Kab. Bogor melaksanakan kegiatan bektram ( Smart Framing ) yang diikuti oleh 150 Orang guna untuk meningkatkan SDM Masyarakat Jawa Barat, Khususnya Diwilayah Kodim 0621/Kabupaten Bogor

Hadir dalam Kegiatan tersebut Dandim 0621/Kab. Bogor, Letkol Kav Gan Gan Rusgandara, S.Hub.Int, Kasdim 0621/Kab. Bogor, Mayor Cba Ujang Rohmat, Pabandya Sahlur Pers Dam III/Slw, Mayor Arm Krisno S. M. Tanimba, Pasi Pers Kodim 0621/Kabupaten. Bogor Kapten Arm Abdul Halim, Pasi Ops Kodim 0621/Kab. Bogor, Lettu Inf Sapto Andi Saputro, Bati Lurvetcad Dam III/Slw, Pelda Dede. Ba Spersdam III/Slw, Sertu Albizar, Pemateri dari BPVP Lembang Kabupaten Bandung Barat Iwan Hermawan, S. Kom, Iman Soemantri, dan Peserta Kegiatan. 

Selanjutnya, sambutan Aspers Kodam III/Slw yang dibacakan oleh Pabandya Sahlur Pers Dam III/Slw, Mayor Arm Krisno S. M. Tanimba. Dengan kegiatan Pembekalan Keterampilan Mekanisasi Pertanian (Smart Farming) guna meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Masyarakat Jawa Barat di Wilayah Kodim 0621/Kab. Bogor.

"saya mewakili Pangdam III/Slw dan pribadi, mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Pemprov Jabar, yang telah mempercayakan dan bekerjasama dengan Kodam III/Slw untuk melaksanakan kegiatan ini" Ucapnya Mayor Arm Krisno S. M. Tanimba

Lanjut, Mayor Arm Krisno S. M. Tanimba mengatakan" Semoga kerja sama semacam ini, dapat terus terselenggara guna meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Masyarakat Jawa Barat.

"Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan kepada kita sekalian, sehingga apa yang kita kerjakan dapat bernilai ibadah dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, Bangsa dan Negara yang sama- sama kita cintai" Pungkasnya Mayor Arm Krisno S. M. Tanimba

Dandim 0621/Kab. Bogor Letkol Kav. Gangan Rusgandara S. Hub. Int. menyampaikan, bahwa  melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lembang Bandung Barat berkomitmen melakukan regenerasi petani dan mencetak petani muda yang berjiwa wirausaha, salah satunya diwilayah Kodim 0621/Kab. Bogor. 

Kodim 0621/Kab. Bogor mengajak petani muda untuk menerapkan teknologi Smart Farming dalam pengembangan budi daya pertanian. Pertanian berbasis teknologi akan mempermudah proses budi daya karena lebih efisien dan modern sehingga mendorong akselerasi produksi petani. Kunci utama dalam mencapai kesuksesan dalam mengelola sektor pertanian salah satunya dengan cara smart farming guna meningkatkan sumber daya manusia di wilayah Kodam III/Slw khususnya wilayah Kodim 0621/Kab. Bogor. 

Adapun tujuan pelatihan ini. Pelatihan ini merupakan salah satu upaya Pemprov Jabar bekerjasama dengan Kodam III/Siliwangi dalam rangka meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Masyarakat Jawa Barat di bidang Pertanian, yang nantinya akan dapat memacu pertumbuhan perekonomian di provinsi Jawa Barat 

Materi Kegiatan disampaikan satu Smart Farming (Pertanian Pintar) adalah Penggunaan platform yang di konektivitaskan dengan perangkat teknologi (HP, Tablet) dalam mengumpulkan informasi seperti kelembaban tanah, kelembaban udara status hara kondisi cuaca dll yang diperoleh dari lahan dengan perangkat yang ditanamkan pada lahan pertanian.

  • 2. Smart Farming Untuk Pengelolaan Sistem Irigasi.
  • 3. Smart Farming Untuk Otomatisasi Pupuk/nutrisi Sistem Hidroponik.
  • 4.Smart Feeder Untuk Pengelolaan Pakan Ikan
  • Peran Penting Smart Framing Dalam Pertanian Yaitu 
  • 1. Meningkatkan efisiensi.
  • 2. Meningkatkan produktivitas.
  • 3. Meningkatkan keberlanjutan.
  • 4. Meningkatkan kualitas produk. 
  • Teknologi Smart Farming Saat Ini: 
  • 1. Sensor.
  • 2. Internet of Things (IoT).
  • 3. Big data dan Analitik.
  • 4. Artificial Intelligence (AI).
  • 5. Robotika. Adapun Kendala Penerapan Smart Farming di Indonesia 
  • 1. Keterbatasan akses teknologi.
  • 2. Keterbatasan infrastruktur.
  • 3. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan.
  • 4. Biaya yang tinggi.
  • 5. Kurangnya dukungan dari pemerintah

Laporan : Fauzy.
close