Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Presiden Jokowi Resmikan LG Energi Solution Untuk Jadikan Indonesia Produsen Utama Produk Nikel

Wednesday 8 June 2022 | 15:42 WIB Last Updated 2022-06-08T08:42:10Z
BATANG, BIN.Net | | Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan peletakan batu pertama LG Energy Solution dari perusahaan Korea Selatan, menindaklanjuti implementasi rencana tahap kedua industri baterai listrik terintegrasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Rabu (8/6/2022).

Proyek ini merupakan realisasi investasi konsorsium LG dan Hyundai yang terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis dan LG Energy Solution. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan, Indonesia berkomitmen memberikan dukungan pengembangan eksositem industri baterai dan kendaraan listrik dari hulu ke hilir.

“Proyek pembangunan tahap pertama pembangunan baterai mobil listrik sebelumnya ditandai dengan nota kesepahaman atau MoU antara Kementerian Investasi dan konsorsium Hyundai serta LG pada Desember 2020,” jelasnya.

Jokowi mengucapakan terima kasih untuk konsorsium LG yang bekerja sama dengan Badan usaha milik negara (BUMN), sehingga hari ini bisa mengimplementasikan tahap kedua industri baterai listrik terintegrasi.“Total investasi konsorsium Rp142 triliun kalau dijadikan dollar menjadi 9,8 milyar US Dollar dan yang paling saya senang disini kedepan bisa menyerap 20.000 tenaga kerja,” terangnya.

Untuk sekarang ini, lanjut dia, di seluruh dunia pembukaan lapangan pekerjaan kunci sukses sebuah negara dan juga yang membuat senang investasi dari hulu ke hilir itu tersebar ke beberapa kawasan industri di seluruh Indonesia seperti saat ini letaknya di KIT Batang.

“Berawal dari pertambangannya untuk nikel berlokasi di Halmahera Maluku Utara, untuk industri pemurnian batu bara ada di KIT Batang Jawa Tengah, untuk pabrik baterainya dibangun di Karawang, dan perakitan mobilnya ada di Cikarang, jadi semua tersebar wilayahnya ini sangat baik,” ujar dia.
Ia berharap, Indonesia menjadi produsen utama produk-produk barang yang berbasis nikel. Hal ini keinginan sejak lama kita kenapa dulu kita menghentikan impor nikel.

 (M tri yono/Tim Diskominfo Kab Batang
close