Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Pimpinan Jamaah Khilafah Islamiyyah Brebes Jawa Tengah didatangi petugas Kepolisian

Tuesday 31 May 2022 | 08:47 WIB Last Updated 2022-05-31T01:47:08Z
BREBES, BIN.Net | | Dalam video yang beredar, tampak ada beberapa macam poster yang dibawa para pemotor yang konvoi itu. Salah satunya bertuliskan 'SAMBUT KEBANGKITAN KHILAFAH ISLAMIYAH'.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKBP Edy Surasa menduga konvoi itu menuju sebuah acara partai di Jakarta Pusat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyampaikan, konvoi pemotor sambil membawa poster bertuliskan 'Kebangkitan Khilafah' adalah tindakan yang tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan ketentuan perundang-perundangan.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Pergerakan Milenial Nusantara (DPP Permana) Khoirul Abidin, menolak secara tegas kelompok yang sengaja menyerukan kebangkitan Khilafah Islamiyah di Indonesia. DPP Permana juga menolak ajaran yang memaknai jihad dengan tujuan perang dan Khilafah sebagi satu-satunya sistem pemerintahan.

Cak Abid menanggapi maraknya viral konvoi sejumlah pemotor di jalan raya yang menyerukan masyarakat untuk menyambut kebangkitan Khilafah Islamiyah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Minggu (29/05/2022) kemarin.

Cak Abid menyampaikan, agar masyarakat untuk mereduksi dan melawan segala macam bentuk propaganda Khilafah Islamiyah, umat beragama di Indonesia wajib mentaati perjanjian yang kemudian menjadi kesepakatan para founding father pendiri bangsa, tokoh agama dan ulama.

“Maka sudah menjadi kewajiban kita semua untuk selalu menjaga kewibawaan Indonesia ini tetap utuh sebagai warisan dari para tokoh kita terdahulu, yang bersepakat bahwa berbangsa dan bernegara adalah bagian dari bentuk konsensus nasional yaitu Pancasila, NKRI dan UUD 1945,” kata Cak Abid yang juga aktivis Muhammadiyah, di Jakarta, Senin (30/05/22).

Cak Abid : propaganda Khilafah Islamiyah sangat berdampak negtif terhadap citra Islam dan umatnya, sehingga jangan mau dikotak-kotakan dalam berbagai aliran paham agama yang berbeda, dia juga mengajak generasi milenial untuk menjaga dan setia pada ideologi Pancasila.

“Bangsa Indonesia sepakat membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai ikhtiar maksimal untuk mewujudkan cita-cita bangsa sebagaiman termaktub dalam Pancasila dan pembukaan UUD 1945,” tegasnya.

Cak Abid, pengurus DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jakarta menegaskan, ideologi Pancasila ini sudah final dan tak perlu diperdebatkan lagi, apalagi mencoba untuk mengganti dengan idelogi lain. Pancasila adalah kesepakatan untuk hidup bersama, saling berdampingan, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan keberagamaan.

Cak Abid berharap, kepada para tokoh bangsa, tokoh agama dan generasi milenial agar sama-sama menjaga ideologi Pancasila yang mampu mempersatukan perbedaan menjadi kekuataan. Ia yakin dengan membumikan narasi dan nilai cinta tanah air, toleransi dan pemahaman keagamaan yang moderat, kelompok yang ingin menganti ideologi selain Pancasila akan tertolak dengan sendirinya.

Cak Abid juga menambahkan partisipasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah dengan turut mengawasi lingkungan sekitar.

“Apabila ada hal-hal atau aktivitas yang mencurigakan sebaiknya langsung melapor ke pihak yang berwenanang,” tandas dia

Pewarta : Virly Setiawan S.Th
close