Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Para Pejabat Hadiri Puncak Perhelatan Cap Go Meh 2570/2019

Tuesday 19 February 2019 | 23:39 WIB Last Updated 2019-02-19T16:49:02Z


BOGOR, BIN - Puncak gelaran acara Bogor Street Fest (BSF) Cap Go Meh 2019, bertemakan Ajang Budaya Pemersatu Bangsa. Hal itu di tegaskan, karena kekuatan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Republik Indonesia terletak pada budaya yang sangat kaya di bumi nusantara ini.


Kedepan BSF CGM yang bermula pada awal Reformasi pada tahun 2002, terutama sejak diakuinya agama konghucu oleh Presiden RI ke-4 Abdurahman Wahid alias Gus Dur ini akan menjadi event dan masuk pada kalender Nasional, dengan tujuan menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negeri yang sangat toleran dengan merawat keberagaman enam agama yang ada di dunia dengan budayanya.


Acara pun di hadiri oleh para pejabat Negara, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kota Bogor. Diantaranya, Menteri Pertanian RI, Gubernur, Kapolda dan Pangdam III Siliwangi Jawa Barat. Juga hadir Anggota DPR RI, Wali Kota, Kapolresta, Dandim 0606, Ketua MUI, Ketua KPU beserta seluruh pemuka dan tokoh ke-enam agama di Kota Bogor, juga hadir Danlanud ATS.

Ketua Panitia BSF CGM 2019, Arifin Himawan alias Ahim, mengatakan, helatan BSF CGM yang menampilkan berbagai ragam budaya yang ada di Indonesia sengaja digelar dengan harapan warga akan mengetahui budaya apa saja. Ahim juga menyebut, kekuatan budaya sangat ampuh dan mampu mempersatukan bangsa.

Baca Juga :Ada Surat Tilang di Saku Celana, Riyan Gantung Diri Dibawah Jembatan Tebet

"Ini yang kami hadirkan di Kota Bogor, untuk persatuan dan kesatuan. Sehingga kami berharap, persatuan dan kesatuan selalu terjaga dan untuk kebesaran seluruh bangsa Indonesia," beber Ahim, memberikan keterangan pers di Media Centre BSF CGM, Jalan Surya Kencana, Kota Bogor. Selasa (19/2).


Wali kota Bima Arya, mengatakan, Bogor adalah kota sejuta senyuman, yang terus menjaga dan menghormati keberagaman. Bima menyebut, acara BSF CGM ini bukanlah kegiatan keagamaan tapi acara kebudayaan warga Tionghoa.

"Ini bukan berbicara agama, tapi ini kami lakukan menjaga nilai leluhur yang syarat dengan kebudayaan. Intinya keberagaman ini dari Bogor untuk indonesia," tegas Bima Arya.


Deputi pemasaran pada Kementerian Budaya dan pariwisata RI, Rizky Handayani Musthofa, mengatakan, dengan keberagaman budaya yang di hadirkan pada BSF CGM di Kota Bogor, menunjukan gelaran acara ini harus dipertahankan.

Bahkan Rizky mengatakan, BSF akan dimasukan pada agenda dan Kelender kenegaraan.

"BSF akan di masukan dalam kaleder event Nasional, ini bisa jadi trading topik dan akan kami promosikan ke seluruh manca negara," papar Rizky, yang di amini oleh semua penghadir.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menegaskan dan mengajak seluruh warga untuk mencari persamaan dalam perbedaan demi terus menjaga persatuan dan dia menyebut jangan di balik atau mencari perbedaan dalam persamaan, karena hal itulah yang jadi polemik akhir-akhir ini.

Menarik : Ofik (Orderan Fiktif) Marak Di Bogor Bagian Barat

"Mari kita jaga kebersamaan dan keberagamaan, karena Jabar dengan wilayah terbesar dan warga dengan populasi terbanyak, kita mulai dari Bogor dalam menjaga persamaa dan persatuan untuk indonesia," ajak Emil, sapaan akrabnya.

Emil pun sangat bangga dan mengapresiasi apa yang disebutkan oleh Deputi pemasaran Kementerian Budaya dan Pariwisata RI, jika BSF ini dimasukan pada kalender event nasional dan dia akan sangat senantiasa mendorong Pemerintah Kota Bogor untuk terus mempertahankannya dan di gelar pada tahun-tahun yang akan datang.

"Saya sangat mendukung acara BSF ini menjadi event nasional, jika nasional sudah mempromosikan maka saya selaku Gubernur Jabar pun akan terdepan ikut mempromosikan acara atau event ini," pungkasnya.

Red (BIN)
#Jamil
creat : Affry's
close