Ketua alumni Anwar, S.Ag, sangat berterima kasih kepada para alumni Pondok Pesantren Salafiah ini bisa hadir untuk menjalin silaturahmi sekalian mendoakan guru besar Almarhum K.H Saumin diterima disisi Allah SWT dan diberikan surga.
"Saya sangat berterima kasih kepada para alumni sudah menyempatkan hadir di pengajian bulanan ini untuk menjalin silaturahmi walaupun guru kita sudah tidak ada, kita doakan Surga untuk tempat beliau, kita jangan sampai pecah silaturahminya, kita lupakan lembaran kesibukan diluar, kita bersama-sama mendongkrak putra-putrinya Almarhum untuk bisa melanjutkan amanahnya pesantren ini dan diselamatkan pula sekeluarganya" Ucap Anwar.
Lebih lanjut Putra Almarhum Muhammad Wildan Mukholadun atau biasa disapa Wildan, memberi pencerahan terkait santri yang silaturahmi kepada gurunya walaupun sudah tidak ada.
"Seorang santri yang silaturahmi datang kepada gurunya itu ada 1000 malaikat yang mendoakan santri itu agar dosa-dosanya diampuni Allah SWT, dan kita jangan bodoh karena orang bodoh atau yang tidak pernah ibadah adalah orang yang halal darahnya untuk dibunuh" ucapnya Wildan.
Lebih lanjut Wildan memimpin pengajian bulanan alumni ini dengan mambaca kitab kuning Safinah tentang Rukun Iman.
"untuk malam silaturahmi ini kita akan membaca kitab Safinah tentang rukun iman, Iman itu adalah percaya, dan Rukun Iman ada 6 yaitu :
1. Iman Kepada Allah SWT
2. Iman Kepada Malaikat-Malaiakat Allah
3. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
4. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
5. Iman Kepada Hari Kiamat
6. Iman Kepada Qada dan Qadar (Takdir Allah)" penjelasan putra almarhum Wildan.
"2018 kita kumpul bersama almarhum, sekarang sudah tidak ada, jangan sampai silaturahmi ini putus apalagi berhenti, dimana kumpulnya kita disini adalah fanatisme membuat tujuan positif kedepan, bahwa pesantren ini adalah aset kita kedepan, semoga wildan selaku putranya bisa melebihi almarhum dalam memabagikan ilmu agamanya"
"Jangan sampai Bahrul Ulum ini mati obornya, kita bisa bersama-sama mengembangkan ini pesantren, harapan kedepannya saya berharap pesantren ini bisa berkembang, kita mulai saja dlu untuk produksi baju koko, kita hanya menjadi pemodal dan kita sisihkan keuntunganya untuk pondok pesantren ini" tutur kang Zuhdi atau sering disapa kang Enjuh
Sumber : (HSMY).
