TANGERANG, BIN - Sebuah pabrik yang berlokasi di Kp. Kebon Baru RT. 01/01 Desa Babat, Kecamatan Legok Tangerang menimbulkan dampak yang sangat serius dengan matinya tanaman pertanian padi khususnya di wilayah Kp. Ranca Serdang Desa Rancaiyuh, Kec. Panongan. Sekitar ±15 hektar lahan pertanian yang berada di Desa Rancaiyuh mengalami kematian sehingga menimbulkan gagal panen. Kamis (14/3/2019).
Sawah yang terkena aliran air limbah
Hasil investigasi media berdasarkan keterangan warga yang juga sebagai korban yang enggan disebutkan namanya menuturkan, pabrik itu sudah berdiri ±8 tahun yang lalu dan 5 tahun terkakhir baru sangat terasa betul dampak dari limbah pabrik itu kepada pertanian masyarakat.
(Exs Galian Pasir)
tempat awal aliran limbah
Limbah itu dibuang ke kubangan air bekas galian pasir dan limbah itu mengalir ke lahan-lahan pertanian mayarakat, "sebenarnya dulu pernah di demo sama warga sini dan akhir-akhir pun ini pernah sampai Pak Kades, Bhabinkantibmas, Babinsa Rancaiyuh dan Kepolisian dari Sektor Panongan turun melihat sawah kami yang terkena dampak limbah tersebut, namun sepertinya tidak ada tindak lanjut lagi jelas-jelas kami sangat dirugikan dengan adanya pabrik itu," tandasnya.
Air yang jernih,
tetapi tidak ada kehidupan satwa air
"Saya berharap adanya perhatian baik dari pihak pabrik ataupun pihak Pemerintah untuk bisa menyelsaikan permasalahan ini, karena kalau dibiarkan nanti kami tiap menanam padi akan mati terus karena limbahnya, lalu kami mau makan apa, 15 hektar itu sangat banyak dan padi mati semua, coba bapak bayangkan", pungkas warga yang tidak mau disebutkan namanya.
(Red - Jamil/Deva)