24 C
en

Seluruh Titik Api di Riau Padam Usai Operasi Modifikasi Cuaca BMKG–BNPB

PEKANBARU   |   BIN.Net  — Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan BMKG bersama BNPB sejak 21 Juli 2025 membuahkan hasil signifikan. Hingga Jumat pagi (25/7), seluruh hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang hingga tinggi di Provinsi Riau berhasil dipadamkan. Tidak ada lagi titik api aktif yang terpantau.(25/07)

Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa penyemaian awan dilakukan secara masif dengan memanfaatkan peluang pertumbuhan awan hujan. Selama empat hari operasi, total 23 sortie penyemaian telah dilakukan dengan menabur 20,8 ton bahan semai NaCl di langit Riau.

“Langkah ini terbukti efektif dalam meredam titik panas serta mempercepat pemadaman kebakaran di sejumlah wilayah prioritas seperti Rokan Hulu dan Rokan Hilir,” ujar Dwikorita.

Tak hanya berdampak di lokasi utama, penyemaian awan juga memicu hujan di daerah sekitar seperti Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Citra radar cuaca BMKG menunjukkan adanya hujan intensitas sedang sebagai hasil dari sistem cuaca yang terbentuk akibat OMC.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Dr. Tri Handoko Seto, menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari kolaborasi lintas sektor dan pendekatan berbasis sains. Operasi ini melibatkan sinergi antara BMKG, BNPB, TNI AU, Kementerian LHK, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Polri, serta pemerintah daerah.

“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis data dan teknologi dapat secara signifikan menekan risiko karhutla. Kami terus memantau dinamika atmosfer secara real-time agar penyemaian dilakukan di lokasi dan waktu paling optimal,” tegas Seto.

Sementara itu, peningkatan jumlah hotspot mulai terdeteksi di Kalimantan Barat. Sebagai langkah antisipatif, OMC telah dimulai di wilayah tersebut sejak 24 Juli dan akan berlangsung hingga 28 Juli. Hari pertama pelaksanaan menunjukkan hasil awal yang positif, dengan sejumlah wilayah mulai diguyur hujan ringan.

Selain Riau dan Kalbar, operasi modifikasi cuaca juga dijadwalkan berlangsung di beberapa provinsi rawan karhutla lainnya. Di Sumatera Barat, OMC digelar pada 25–29 Juli menggunakan armada Grand Caravan 208B. Di Sumatera Utara, operasi berlangsung 26–31 Juli dengan dukungan pesawat Casa 212-200 milik TNI AU. Provinsi Jambi juga melaksanakan OMC pada 25–31 Juli menggunakan armada Thrush S2R-T34. Sementara OMC di Sumatera Selatan masih menunggu surat instruksi dari Kepala BNPB dan direncanakan dimulai 26 Juli.

BMKG dan BNPB menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan dan mengoptimalkan teknologi modifikasi cuaca sebagai bagian dari strategi mitigasi bencana yang adaptif, presisi, dan berbasis data. Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya nasional menekan potensi kebakaran hutan dan lahan di berbagai wilayah Indonesia. (*)
Older Posts
Newer Posts
Barometer Indonesia News
Barometer Indonesia News Update berita aktual seputar ekonomi, sosial budaya, kriminal dan hukum, olahraga, pendidikan, pemerintah, peristiwa, politik, religi, wisata dan hiburan

Post a Comment

Advertisment
- Advertisement -
- Advertisment -