Notification

×

Iklan

Iklan

Harga Cabai Meroket, Omset Pedagang Masakan Anjlok

Friday 10 June 2022 | 22:36 WIB Last Updated 2022-06-10T15:36:54Z
BATANG, BIN.Net | | Menjelang Hari Raya Iduladha Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) di pasar-pasar tradisional Kabupaten Batang mengalami kenaikan harga. Meroketnya harga cabai membuat masyarakat mengharapkan supaya distabilkan karena berpengaruh terhadap omset dari pedagang masakan yang anjlok.

Salah satu pembeli Rofiyanti mengutarakan, selama sepekan ini tidak membuka warung masakan karena kenaikan harga cabai sangat berpengaruh terhadap keuntungan yang makin menipis.

“Saya belanja cabai merah, cabai rawit sama cabai hijau, tapi cuma satu ons sampai setengah kilogram. Harga cabainya terlalu mahal, jadi belanjanya sedikit-sedikit, cuma buat kebutuhan sendiri, warungnya tutup dulu,” kata wanita yang setiap hari berjualan mi seblak, saat berbelanja Kepokmas, di Pasar Kabupaten Batang, Jumat (10/6/2022).

Harapannya agar harga cabai diturunkan sehingga masyarakat terutama para pedagang kecil tetap dapat mengais rezeki setiap harinya.

Salah satu pedagang Yuli menyampaikan, kenaikan harga cabai terjadi sejak beberapa hari lalu dan berpengaruh dengan jumlah pembeli yang sedikit mengurangi jumlah yang dibeli.“ Rata-rata naik Rp10.000,00, seperti cabai merah besar Rp62.500,00, cabai rawit merah Rp72.500,00, cabai merah keriting Rp70.000,00 per kilogramnya,” bebernya.

Ditemui secara terpisah, Kepala Disperindagkop dan UKM Batang, Subiyanto mengakui terjadi sedikit kenaikan untuk harga Kepokmas. “Sebagian memang ada yang naik, itu karena kebutuhan masyarakat meningkat menjelang Hari Raya Iduladha,” ungkapnya.

Ia memastikan kenaikan harga yang terjadi di Batang tidak terlalu tinggi.“ Contohnya saja telur di Batang masih Rp26.000,00, sedangkan daerah lain bisa sampai Rp30.000,00. Harga cabai pun kenaikannya tidak terlalu tinggi, artinya masih stabil,” ujar dia.

Ia menambahkan, kenaikan yang terjadi pada sayur-sayuran juga dipengaruhi oleh faktor alam.“Sekarang ini kan memasuki musim kemarau, tapi masih diguyur hujan dengan intensitas rendah. Dampaknya sebagian cabai ada yang rontok, sehingga berpengaruh dengan harga di pasaran,” pungkasnya. 

(M. Budiono / tim Diskominfo Kab. Batang)
close